Jl. Letjen Suprapto No.62, Cemp. Putih Bar., DKI Jakarta 10520

  +62 21 4280 5577 / +62813 9954 5758  info@realleaderusa.co.id

cedera otot

Cedera Otot yang Paling Sering Terjadi Saat Berolahraga

Facebook
Twitter
WhatsApp
Pinterest
LinkedIn

Table of Contents

Saat berolahraga masih banyak orang yang tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga, padahal pemanasan sangat penting dilakukan agar tidak terjadi cedera otot.

Begitu juga mengenai pendinginan setelah berolahraga, masih banyak orang yang sehabis olahraga malah selesai begitu saja tanpa melakukan pendinginan.

Padahal pendinginan sangat perlu dilakukan agar otot – otot yang telah bekerja keras saat berolahraga bisa rileks dan tidak kaku.

Pendinginan juga bisa mencegah terjadinya cedera otot lho!

Bagi kamu yang masih menyepelekan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah olahraga, simak macam – macam cedera otot berikut ini!

Biar kamu jadi tahu apa saja yang menyebabkan cedera tersebut terjadi.

Macam Macam Cedera Otot yang Sering Terjadi Saat Berolahraga

Dalam berolahraga kamu harus memperhatikan gerakan latihan agar benar, tepat, dan tentunya tidak akan menimbulkan cedera otot.

Makanya seorang trainer sangat dibutuhkan di tempat gym agar bisa memantau gerakan latihan yang benar, jadi ketika nantinya ada gerakan yang salah bisa langsung diperbaiki oleh trainernya.

Terkadang masih ada juga kesalahan dalam gerakan latihan walaupun sudah dipantau oleh trainer, yang mana kesalahan gerakan tersebut bisa menyebabkan cedera.

Memang pada dasarnya cedera otot tidak bisa terhindarkan.

Tetapi kamu bisa mencegahnya dengan cara melakukan pemanasan sebelum berolahraga, pendinginan setelah olahraga, dan melakukan gerakan latihan dengan tepat dan benar.

Bagi kamu yang penasaran, apa saja cedera yang sering sekali terjadi saat berolahraga.

Simak pembahasannya berikut ini!

1. Sprain

Cedera yang satu ini sering terjadi pada bagian ligamen, yang mana ligamen merupakan jaringan ikat yang menjadi penghubung antara dua tulang di satu sendi.

Sprain bisa terjadi karena adanya peregangan yang berlebihan, atau bisa jadi terjadi karena gerakan latihan yang tidak tepat.

Bagian – bagian tubuh yang rawan bisa terjadi Sprain yaitu lutut, bahu, pergelangan tangan dan kaki.

Tanda – tanda kalau kamu mengalami Sprain yaitu terjadinya nyeri pembengkakan, serta aktivitas jadi terganggu.

Kamu bisa mencegah Sprain ini dengan cara melakukan pemanasan serta pendinginan ketika berolahraga.

2. Cedera Rotator Cuff

Rotator Cuff merupakan bagiam tendon atau kelompok otot yang sangat berpengaruh untuk menggerakkan bahu.

Cedera otot pada Rotator Cuff terjadi dikarenakan aktivitas berolahraga yang melibatkan bagian bahu secara berulang – ulang.

Atau bisa jadi dikarenakan bahu yang terlalu banyak menopang beban yang berat.

Jika Rotator Cuff robek bisa mengakibatkan nyeri pada bagian bahu, serta melemahkan kekuatan pada gerakan bahu.

Cedera yang satu ini sering terjadi pada para atlet, diantaranya atlet angkat besi, voli, tenis, bisbol, serta atlet renang.

Jika seorang atlet mengalami cedera Rotator Cuff, maka bisa dilakukan dengan cara fisioterapi.

Engga hanya fisioterapi saja, tetapi juga bisa dilakukan dengan cara metode RICE, yang mana kepanjangannya yaitu

R : Rest
I : Ice
C : Compress
E : Elvation

3. Cedera Tendon Achilles

Sebelumnya kamu harus tahu terlebih dahulu mengenai Tendon Achilles.

Tendon Achilles merupakan jaringan tendon yang ada dibagian belakang pergelangan kaki.

Biasanya Tendon Achilles ini digunakan ketika melakukan aktivitas berolahraga seperti melompat atau berlari.

Tendon Achilles bisa saja robek jika adanya peregangan yang berlebihan atau adanya tekanan yang kuat.

Jika Tendon Achilles robek, biasanya akan terasa nyeri yang hebat pada bagian belakang pergelangan kaki, serta sulit untuk berjalan.

Kalau kamu mengalami cedera otot Tendon Achilles, segeralah dapatkan penanganan khusus dari medis.

Biasanya orang yang mengalami cedera ini disarankan oleh fisioterapi untuk melakukan latihan otot eksentrik, yang mana otot kaki akan diturunkan secara perlahan dari posisi ujung bagian kaki.

4. Cedera Patellofemoral Pain Syndrome (PFPS)

Cedera yang satu ini biasanya terjadi pada bagian tempurung lutut, terjadinya cedera ini dikarenakan adanya gerakan berulang – ulang kali, seperti mengayuh sepeda.

Selain mengayuh sepeda, biasanya saat melakukan latihan berlari juga bisa mengalami cedera Patellifemoral Pain Syndrome (PFPS) ini.

Agar kamu bisa terhindar dari cedera ini, maka kamu bisa memilih menggunakan sepatu yang tepat dan nyaman, serta memilih trek yang lebih lembut.

5. Cedera Hamstring

Cedera otot ini biasanya sering terjadi pada pelari.

Hamstring sendiri terjadi karena seseorang melewatkan pemanasan sebelum berolahraga, bergerak secara berlebihan, maupun kurangnya istirahat yang cukup.

Kalau kamu ingin terhindar dari cedera hamstring, maka kamu bisa melakukan sesi pemanasan sebelum berolahraga, berlatih kekuatan, melakukan peregangan otot, serta melatih daya tahan tubuh.

6. Cedera Groin Strain

Groin strain merupakan cedera yang membuat paha bagian dalam tertarik. Biasanya cedera otot ini sering terjadi pada atlet baseball, hoki, dan atlet sepakbola.

Penyebab dari cedera groin strain ini yaitu dikarenakan gerakan lari yang membuat otot pangkal paha bagian dalam jadi aktif.

Seorang atlet mengalami cedera ini, biasanya butuh 1 minggu sampai 2 minggu untuk proses penyembuhannya.

Agar kamu bisa terhindar dari cedera groin strain, yaitu dengan cara melakukan peregangan yang tepat!

7. Golfer’s Bow dan Tennis Elbow

Jenis cedera otot ini serupa tapi tidak sama, maksudnya adalah cedera yang sama – sama bisa membuat robekan pada bagian siku.

Perbedaannya hanyalah letak robekannya, untuk Golfer’s Bow biasanya cedera berada di lengan bagian dalam.

Kalau Tennis Elbow, cedera terjadi pada siku lengan bawah bagian luar.

Kamu bisa menghindari cedera Golfer’s Bow dan Tennis Elbow ini dengan cara melakukan latihan pada bagian lengan, melakukan pemanasan sebelum berolahraga.

Selain itu bisa melakukan jeda istirahat ketika berolahraga.

8. Cedera Calf Muscle Strain

Cedera otot ini biasanya disebabkan oleh otot betis yang menegang. Gejala terjadinya cedera calf muscle strain yaitu nyeri yang sangat menusuk, memar, dan sampai bengkak.

Proses pemulihannya sendiri yaitu dilakukan dengan metode RICE, yang mana sama seperti penyembuhan cedera rotator cuff.

Dengan menggunakan metode tersebut bisa meredakan sakit otot betis, yang mana membuat kamu bisa berolahraga kembali seperti semula.

9. Cedera Bengkak

Otot yang membengkak merupakan reaksi alami tubuh yang disebabkan cedera atau trauma.

Ketika kamu mengalami cedera, tubuh akan merespons dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke bagian tubuh yang terluka. Hal tersebutlah yang menyebabkan pembengkakan.

Biasanya gejala dari otot bengkak ditandai dengan rasa yang nyeri, kaku, serta lemah.

Jika kamu mengalami cedera otot bengkak, maka kamu bisa mengobatinya dengan cara elavasi, istirahat yang cukup, serta kompres dingin di bagian otot yang bengkak.

Dengan cara tersebut dapat bantu mengurangi cedera otot bengkak, serta proses penyembuhan akan cepat.

Atasi Cedera Otot dengan Penanganan Khusus

Bagi kamu yang mengalami cedera otot, kamu harus segera mendapatkan penanganan secara khusus dari yang ahlinya.

Jika tidak disegerakan, bisa – bisa nantinya malah makin fatal cederanya. Terlebih lagi bisa mengganggu aktivitas sehari – hari kamu.

Kalau kamu ingin memulai kembali berolahraga selepas dari pemulihan cedera, maka kamu bisa menggunakan alat – alat olahraga dari RealleaderUSA.

Alat yang disediakan oleh RealleaderUSA dijamin aman jika kamu gunakan, sehingga mengurangi resiko terjadinya cedera.

Untuk lebih lanjut, kamu bisa hubungi langsung nomor kontak yang tersedia di website RealleaderUSA atau kunjungi Instagramnya @realleaderusa sekarang juga!

Baca Juga :

Latihan Otot Kaki Agar Kaki Menjadi Lebih Kuat

Angkat Besi, Olahraga yang Rawan Resiko Cedera. Emang Benar?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *